Kamis, 22 September 2016

Kucingku part II

perlu waktu lama untuk kembali menceritakan my pet.. postingan sebelumnya aku bersambung di acara hajatan, ya saat sehari sebelum akad nikah kaka ku.. rumahku ramai orang sibuk akupun begitu saking sibuknya aku lupa mengawasi Tipus, sebelumnya dia bermain didapur tapi karena mengganggu orang-orang yang sedang masak aku pindahkanlah ia kedepan tepat saat orang-orang sibuk mendekor pelaminan, tetiba teriakan ngeongan dari kucing terdengar suaranya keras seperti kucing mau berkelahi aku pikir memang mau berkelahi aku berlari keluar dan syok melihat Tipus yang mengeong kesakitan,ia berlari menghindariku karena ketakutan ia masuk ke kolong meja dengan menyeret kaki belakangnya, aku panik dan berteriak pada ibu aku emosi dan menangis kenapa?ada apa? apa yang terjadi? ibu berusaha mengeluarkan tipus dari bawah meja, tipus mengeong kesakitan seperti menangis, saat ia sudah tenang dan mau keluar aku tak berani memeriksa kakinya, ibu dan kaka ku berpendapat mungkin ketiban besi atau alat-alat dekorasi,memang orang-orang meletakkan tiang-tiang besi dengan kasar, aku berlari keluar memastikan apa ada orang yang melihat kejadian itu atau ada orang yang akan mengakui adanya kecelakaan itu, tapi aku melihat semua orang sibuk seakan tak terjadi apa-apa, memang ia seekor kucing yang mungkin mengganggu kegiatan orang-orang tapi Tipus masih kecih usianya 3bulan waktu itu dan ia belum genap seminggu berada dirumahku, mungkin dia belum sepenuhnya beradaptasi dengan lingkungan barunya, aku menggendong Tipus kedalam kamar, meletakkannya dibawah meja kecil memberinya makan dan minum, kaka ku tidak memperbolehkan Tipus ada dikasur walau tipus sangat ingin berada dikasur, aku tak bisa membawanya kekamarku karena banyak makanan, jadi terpaksa aku taruh dikamar kaka ku kamar pengantin. sedikitpun ia tak mau makan atau minum kakinya patah tak bisa bergerak, aku menangis tiada henti, sangat menyebalkan saat ia tak bisa apa-apa, aku tak suka, melihatnya begitu, aku berinisiatif menitipkan tipus ke temen yang juga suka kucing dirumahnya juga ada kucing, sore harinya aku membawanya kerumah teman aku menitipkannya sampai rumahku selesai acara dan sudah sepi. menjelang malam aku duduk termnenung disofa teras rumah bertanya apa yang terjadi sebenarnya,bagaimana ini bisa terjadi,bagaimana tipus menahan rasa sakit itu,bagaimana tipus bertahan hidup nantinya, bagaimana jika kakinya tidak sembuh? mataku sembab, air mata mengalir tiada henti, dihari bahagia ini apa yang harus aku lakukan bagaimana aku mengatur perasaaannku. hari demi hari berlalu tiba saatnya aku menjemput Tipus, dia sudah bisa berdiri, kakinya masih diseret saat ia berjalan tiada lagi tipus yang suka berdiri berjalan dengan dua kaki belakangnya. melompat-lompat berdiri dengan dua kaki belakangnya sedang dua kaki depannya meraih mainan yang aku pegang sengaja aku tinggikan agar ia susah meraihnya, budheku datang ia bicara bisa saja ia memijat kaki tipus untuk mengembalikan seperti semula ia juga sebenarnya melihat tipus tidak ketiban apapun tapi ia terlindap pick up yang berjalan mundur, untung saja hanya satu kaki belakangnya, bagaimana jika tubuh mungilnya juga ikut terlindas, untung saja itu tak terjadi aku masih punya kesepatan untuk hidup bersama tpus lebih lama lagi. tapi sudah terlambat kakinya patah dipergelangannya pahanya ada tulang yang menonjol tidak bisa lagi dikembalikan, berminggu-minggu berlalu, tipus sudah bisa berlari meski larinya agak aneh, aku pikir ia cacat, ia berlari tapi tubuh bagian belakangnya miring, kakinya sudah kembali kuat tapi jika tidak sengaja tertindih atau aku pegang dengan keras ia masih mengeong sakit..berbulan berlalu semua sudah tak sesakit dulu, meski tubuhnya jadi agak aneh, tapi tipus sudah sembuh.
Sekarang umurnya dua tahun tubuhnya baik-baik saja seperti tak terjadi apa-apa semua kembali normal, meski butuh waktu lama menghilangkan traumanya tapi dia tumbuh dengan baik, aku sayang tipus dia harus hidup lebih lama lagi. Sekarang aku berada jauh darinya aku harus melanjutkan study di Jogja aku jarang melihatnya lagi san itu alasan kenapa dia dan aku harus hidup lebih lama untuk menikmati waktu bersama... yeeeeeeahhhhh aku tidak akan berlama-lama diJogja aku akan segera kembali :)