Kamis, 11 Mei 2017

'opini' Media Kompor



Media Kompor

Mungkin Indonesia kini tengah berada pada ketegangan yang membuat beberapa masyarakat terbelah menjadi beberapa golongan. Kisruh mengenai kasus Ahok serasa tiada henti, meski keputusan hakim telah memvonis dua tahun penjara. Munculnya masa yang membela Ahok seakan tak terima atas hukuman yang dijatuhkan pada Ahok, dan pencopotan jabatannya dari Gubernur DKI Jakarta. Posisi tersebut kini diduduki oleh Djarot Syaiful Hidayat sebagai Gubernur sementara, sebelum pasangan Anis-Sandi dilantik.


            Seperti yang kita ketahui media terus memberitakan hal-hal yang tidak jauh dari kasus Ahok, semenjak kemunculan kasus Ahok, nama Habib Rizieqpun selalu muncul diberbagai media, selain sikapnya yang memang menentang dan menuntut Ahok untuk dihukum seberat-beratnya ia juga mengangkat masalah-masalah yang kontroversial. Beberapa masyarakatpun mulai menilai buruk terhadap Hbib Rizieq, terbukti dengan adanya beberapa laporan yang menyeret namanya dalam beberapa kasus.
            Dengan sikap masyarakat yang berapi-api dalam tindakan saling lapor, menjadikan media berpeluang besar dalam mengunggah berita yang panas dan digandrungi masyarakat. Bagi media berita-berita baru mengenai politik dan agama sangat berpengaruh pada masyarakat Indonesia, mengingat aturan hukum di Indonesia bukanlah aturan hukum Islam, namun mayoritas penduduknya beragama muslim. 
            Media selalu memanfaatkan momen dengan cepat, ada isu baru kemudian langsung diberitakan dengan judul yang dapat menimbulkan opini publik, meski isu tersebut belum benar adanya, atau kalaupun benar ada, belum pasti faktanya dengan kelengkapan data yang seharusnya media kumpulkan. Bagi media asal jadi berita yang kontroversi sudah dianggap layak edar. Alih-alih jadi media informasi, kebanyakan media malah menjadi media kompor yang senang memanaskan isu-isu untuk dijadikan berita panas.
            Kita tidak bisa menyalahkan media, karena pada hakikatnya pekerjaan media memang menyebarkan isu yang berpotensi menjadi berita untuk memunculkan opini  publik. Dengan begitu siklus informasi berita akan terus berjalan, toh berita yang disajikan semakin lama semakin akan dilupakan, media selalu mencari berita baru, menyebarkannya kemudian baru akan mencari data-data yang relevan mengani kebenaran berita tersebut. Apabila berita sudah mencapi titik panasnya kemudian mereda, media akan perlahan tidak membahasnya lagi. Dengan begitu masyarakatpun akan lupa dengan berita tersebut. Tidak sedikit berita yang awalnya panas kemudian menghilang begitu saja tanpa masyarakat tahu bagaimana penyelesaiannya karena media yang sudah tidak menampilkannya lagi.
            Akan tetapi masyarakat juga tidak patut untuk disalahkan, karena tidak semua masyarakat sudah melek media, terlebih lagi masyarakat yang tidak terlalu memperdulikan kebenaran berita, asal hatinya pro dengan berita itu ia akan mendukung dan juga menyebarkan berita tersebut. Berbeda dengan masyarakat yang mungkin kontra terhadap suatu berita ia akan berkomentar pedas dan berusaha memunculkan isu-isu baru yang bertentangan dengan berita tersebut. Jadi disini kedudukan masyarakat dengan media bisa dikatakan sama.
            Mestinya masyarakat memilah media yang benar-benar credible atau seimbang dalam mengkonsumsi media. Media juga dapat berperan dalam membantu masyarakat agar lebih jelas paham mengenai suatu berita atau masalah yang tengah terjadi di Negeri ini. Media yang pandai memanaskan berita akan membuat banyak opini muncul dalam benak masyarakat. Adanya kisruh masalah agama di Indonesia dengan adanya media yang memberitakan adanya perpecahan kebhinekaan dan Pancasila akan semakin membuat suasana menjadi ruwet. Berita-berita mentah yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat kemungkinan akan menimbulkan masalah baru bahkan perpecahan baru karena adanya pemberitaan dari media kompor.

Senin, 01 Mei 2017

Gambaran Cinta

Lirik Lagu

Gambaran Cinta

Inca Christie

Sumbang irama kedengaran kini mengiringi langkahku..

Disaat bunga cinta sedang mekar ..Kau undang kepiluan dihatiku

Kini setelah jauh terpisah Hati rindu mengharap

Pulanglah ke istana cinta kita.. Lenyapkan keresahan

Yang menyelubung jiwa karenamu .. kekasihku

Kau umpama tirai cinta yang menghiasi hidupku

Seandainya engkau pergi Hampa terasa hidupku

Hidup bagai pelayaran yang memerlukan haluan

Hanyut bahtera tanpa nahkodanya......................

Panas Mentari hangat membakar aku terbiar kedinginan

Gambaran Cinta pudar warnanya Disaat kau tiada disini

....Kini tinggal gambaran kedukaan.....